Kamis, 13 Juli 2017

Teori Subjektif dan Objektif





1.      Perbedaan teori subjektif dan objektif
·         Teori subjektif
Teori yang menyatakan bahwa adanya nilai keindahan hanya tanggapan perasaan orang yang melihat karya tersebut. Teori ini hanya berdasarkan naluri saja untuk menyatakan indah tanpa penjelasan tentang ciri-ciri keindahan dari benda yang dilihatnya.
·         Teori objektif
Teori yang menyatakan bahwa nilai keindahan ada pada karya yang dilihatnya. Teori ini melihat nilai keindahan dari komposisi dan unsur-unsur pembentuk karya yang dilihatnya, sehingga kita bisa memberikan penjelasan tentang ciri-ciri keindahan yang terkandung pada suatu karya seni.

2.      Tentang prosa dan puisi
·         Prosa
Merupakan suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat. Prosa baru adalah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun. Prosa biasanya dibagi dalam empat jenis yaitu:
-          Prosa naratif
-          Prosa deskriptif
-          Prosa eksposis
-          Prosa argumentative

·         Puisi
Merupakan seni tertulis yang berasal dari bahasa Yunani Kuno. Dalam bentuk seni ini, seorang penyair menggunakan bahasa untuk menambah kualitas estetis pada makna semantis. Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Pandangan kaum awam biasanya membedakan puisi dan prosa dari jumlah huruf dan kalimat dalam karya tersebut. Puisi lebih singkat dan padat, sedangkan prosa lebih mengalir seperti mengutarakan cerita. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tetapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.
Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala 'keanehan' yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada dua jenis puisi yaitu puisi lama dan puisi baru.
a.       Puisi lama
Memiliki ciri-ciri puisi rakyat yang tidak diketahui pengarangnya, disampaikan lewat mulut ke mulut dan sangat terikat dengan aturan seperti jumlah baris tiap baitnya.
-          Mantra
-          Pantun
-          Karmina
-          Seloka
-          Gurindam
-          Syair
-          Talibun


b.      Puisi baru
Memiliki ciri-ciri bentuknya rapi dan simetris, mempunyai persajakan akhir yang teratur, tiap baris terdiri atas sebuah gatra dan tiap gatra terdiri atas dua kata.
-          Balada
-          Himne
-          Epigram
-          Romansa
-          Elige
-          Satire

3.      Tentang ekspresi dan intuisi
·         Ekspresi
Merupakan ungkapan perasaan pelaku seni. Perasaan yang dimaksud adalah perasaan khusus yang dapat membagun sikap serta nilai. Munculnya dipicu oleh interaksi pelaku seni dengan lingkungannya.
·         Intuisi
Merupakan istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan di luar kesadaran. Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar